BI: Modal Asing Keluar Bersih Rp9,61 Triliun di Pekan Kedua Februari
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa aliran modal asing di pasar keuangan Indonesia tercatat mengalami arus keluar bersih sebesar Rp9,61 triliun pada pekan kedua bulan Februari 2025. Hal ini menandakan adanya pergeseran investasi asing yang cukup signifikan, yang tentunya dapat mempengaruhi kestabilan pasar keuangan domestik.
Menurut data BI, arus keluar ini terutama tercatat pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat sebesar Rp8,62 triliun. Meskipun aliran modal keluar ini cukup besar, BI menegaskan bahwa hal tersebut masih dalam batas wajar dan tidak menunjukkan adanya perubahan fundamental yang drastis terhadap perekonomian Indonesia.
Penyebab Arus Keluar Modal Asing
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama arus keluar modal asing ini. Salah satunya adalah perubahan sentimen pasar global yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter negara-negara maju, seperti Amerika Serikat. Kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan kebijakan pengetatan moneter di negara-negara besar bisa mendorong investor untuk mencari peluang yang lebih menguntungkan di luar Indonesia.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi global juga turut memberikan dampak pada keputusan investor asing untuk mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko tinggi, termasuk SBN Indonesia. Kinerja pasar saham global yang fluktuatif juga turut berkontribusi pada pergeseran aliran modal tersebut.
Respon BI terhadap Arus Keluar Modal Asing
Bank Indonesia memastikan bahwa meskipun ada arus keluar modal asing, kondisi pasar keuangan Indonesia tetap terjaga dengan baik. BI juga mencatat bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih cukup solid, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang tetap positif dan stabilitas makroekonomi yang terkendali.
Pihak BI menegaskan bahwa mereka akan terus memantau pergerakan aliran modal dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kestabilan pasar keuangan domestik. Salah satunya adalah menjaga likuiditas pasar serta melakukan intervensi yang tepat guna untuk menstabilkan nilai tukar rupiah jika diperlukan.
Dampak terhadap Rupiah dan Pasar Keuangan
Meskipun terjadi arus keluar modal asing, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pekan kedua Februari 2025 masih menunjukkan angka yang relatif stabil. BI juga menilai bahwa meskipun ada tekanan terhadap rupiah, kondisi ini tidak memicu volatilitas yang signifikan di pasar valuta asing.
Namun, para analis memperingatkan bahwa tekanan terhadap aset berisiko di pasar global bisa memberikan dampak jangka pendek terhadap likuiditas pasar keuangan Indonesia, khususnya di sektor SBN dan pasar saham. Oleh karena itu, pemantauan secara intensif dan responsif terhadap pergerakan pasar keuangan global dan domestik menjadi kunci untuk menjaga stabilitas.
Harapan untuk Ke Depan
Meskipun arus keluar modal asing ini dapat memengaruhi sentimen investor jangka pendek, prospek ekonomi Indonesia tetap diyakini akan menarik perhatian investor asing dalam jangka panjang. Indonesia yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat, sektor manufaktur yang berkembang, serta pasar domestik yang besar, diperkirakan tetap menjadi tujuan investasi yang menjanjikan.
BI berharap bahwa dengan kebijakan yang tepat dan koordinasi yang baik antara otoritas moneter dan fiskal, arus keluar modal asing ini tidak akan mengganggu pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung. “Kami tetap optimis bahwa investasi asing akan kembali mengalir ke Indonesia seiring dengan perbaikan ekonomi global dan kebijakan yang mendukung iklim investasi di dalam negeri,” pungkas BI.
Dengan langkah-langkah pengelolaan yang tepat, diharapkan Indonesia dapat terus mempertahankan stabilitas ekonomi dan pasar keuangan meskipun menghadapi tantangan arus modal yang bergejolak.