Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memberikan bantuan kepada nelayan yang terdampak pembangunan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Banten. Pagar Laut yang tidak memiliki izin ini telah menyebabkan sejumlah masalah bagi nelayan setempat, menghambat akses mereka ke laut dan mengurangi hasil tangkapan mereka. Tak hanya itu, para nelayan juga harus menambah biaya operasional karena harus memutar jauh untuk melewati pagar bambu tersebut.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Doni Ismanto Darwin, menyampaikan bahwa tim KKP sudah turun langsung ke lapangan untuk mendengarkan keluhan para nelayan di desa-desa yang terdampak. Dialog ini dilakukan guna memastikan bahwa bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka. Program bantuan yang sedang dirancang akan berfokus pada solusi yang dapat mengurangi dampak negatif dari pagar laut ini terhadap kehidupan nelayan.
Selain memberikan bantuan, KKP bersama dengan instansi maritim terkait tengah bekerja keras untuk melakukan pembongkaran pagar laut yang telah membatasi jalur nelayan. Pembongkaran ini menjadi prioritas utama agar nelayan dapat kembali melaut tanpa adanya halangan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menargetkan penyelesaian masalah pagar laut ini dalam waktu satu minggu, dengan koordinasi intensif antar kementerian dan lembaga terkait.
Upaya ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi nelayan dan mengembalikan kondisi perikanan di kawasan tersebut. KKP berkomitmen untuk terus mendukung nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan mereka melalui kebijakan yang tepat serta intervensi langsung di lapangan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan para nelayan di Kabupaten Tangerang bisa kembali melaut dengan lancar, meningkatkan hasil tangkapan, dan mengurangi beban biaya yang selama ini mereka tanggung. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen KKP untuk memastikan kelestarian perikanan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.